Rabu, 26 November 2014

SEBUAH OROLAN HORROR DI PAGI HARI.

Suatu pagi yang cerah, Supri menyambangi rumah Harnosahabatnya. Kebetulan Harno sedang duduk di teras, menikmati secangkir Rinsohangat sambil membaca koran.

"Har.." Supri berdiri dengan kepalatertunduk sambil menyatukan kedua telapak tangannya di depan titit.

"Eh Supri.. Ada apa tumben pagi-pagi ke sini?Biasanya kamu bangun tidur abis Ashar kan?"

"Hehe.. Gini.. To the point aja ya.." Suprimenggaruk-garuk kepalanya, diikuti benda kecil-kecil berwarna putih yangberjatuhan. Pundaknya terlihat seperti miniatur white christmas.

"Iya.. Iya.. Gimana?"

"Gini.. Ningsih, pacarku yang aku dapetin dari FACEBOOK itu, ngajakin nikah secepatnya.."

"Wah.. Bagus itu, daripada kamu zinah onlineterus.." Harno terlihat antusias dengan rencana Supri untuk menikah. Dialetakkan kacamata bacanya di sebelah secangkir Rinso yang mulai dingin itu.

"Tapi Har.. Masalahnya.. Aku ndak ada biaya buatnikah.. Sedangkan ibunya Ningsih minta aku nikah di gelora Bung Karno, sertamengundang reporter Al-Jazeera"

"Wah.. Emang kamu ndak ada tabungan sama sekali?Bukannya gajimu dari perusahaan kloset goyang itu gede ya, Pri?"

"Gede sih.. Tapi kan pengeluaranku juga gede..Hehehe.. Jadi, kamu mau minjemin aku duit nggak, Har?" Muka Supri merahpadam.

"Kamu nggak lihat keadaanku ya? Aku aja tidur dimesin cuci bekas. Dan tiap hari ngaduk-ngaduk tempat sampah gini loh!"Harno berdiri menyongsong Supri.

"Jadi kamu nggak mau bantuin aku Har?"

"Bukannya nggak mau, tapi nggak bisa. Lagian ya,Pri.. Kalo buat nikah aja kamu ngutang, gimana kamu mau ngurus anak istrimunanti? Beliin susu, beliin pakaian, beliin iPad, beliin Power Bank? Udah lah..Ditunda dulu nikahmu sampe kamu bisa me-manage keuanganmu itu.. Masa depan ituadalah ledakan yang kamu rancang dari sekarang. Bisa jadi kembang api yangindah, atau jadi bom yang mematikan. Itu pilihanmu sendiri." Harno menepukpundak Supri dan menatap matanya dalam-dalam.

"Malah diceramahin.. Yowis ah.. Aku pamitdulu!" Supri ngeloyor pergi sambil pipis sembarangan di seluruh penjuruteras rumah Harno yang seluas 1 meter itu.


#Nama Hanyalah fiktif semata. apabila ada kesamaan, EMANG SAYA SENGAJA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar