Di
suatu sekolah nun jauh di sana, terlalu jauh sehingga butuh 5 jam untuk
sampai di sana, ya kalau naik motor sendiri kira kira jadi 3 jam lah,
tapi 2,5 juga boleh, hhe, sama temen gitu, masa mau pelit2, hhe. Entah
nama sekolahnya apa, jujur saja saya belum melihat film Ada Apa dengan
Cinta secara lengkap, jadi ya maklum lah, gak usah ngejek deh lu, gue lempar sendal ni!
nah,
kan di sekolah itu sedang ada lomba puisi nih, dan seluruh siswa yakin
Cinta yang akan menjadi juara. Namun tanpa diduga, ternyata bukan Cinta
yang menang, tapi Pak Tarno. Loh? kok Pak Tarno? wah, ini pasti sabosate
nih, cerita telah dirusak oleh orang orang tak bertanggung jawab dan
tidak rajin menabung. Jadi, para pembaca sekalian, tolong dibantu yak,
katakan Rangga, katakan Rangga, biar nanti Pak Tarno nya berubah jadi
Rangga, ok. Yuk mari.
"Ranggaaaaaaaaaaaaa....." teriak salah satu pembaca.
Itu anda bukan? kalau iya. gila lu ah. gak usak teriak aja saya sudah dengar kok. Tapi terima kasih, berkat anda, Pak Tarno sekarang berubah jadi Rangga yang cakep, jadi mirip sama Nicholas Saputra itu tuh. Rangga bisa menang berkat puisinya yang berjudul "Perjalanan Dora mencari Boots". Puisi yang sebenarnya biasa itu, menjadi pemenang lomba, dan karena biasanya itu, Cinta dan teman teman pengurus mading sekolah heran, penasaran kenapa kok bisa menang ya? ada yang tahu kenapa? kok bisa ya? ya bisa kok? bisa kok ya? eh, iya gak sih? loh? kok jadi galau -_-?
Kemudian Cinta dan teman temannya memanggil Rangga untuk di Interogasi.
"Rangga, apa benar anda kemaren melihat pertandingan Tennis di Bali?" tanya Cinta.
"..." Rangga diam tanpa kata, seperti lagunya d'masiv.
"Hey, kalau ditanya itu jawab, jangan diam saja!" bentak Cinta.
"..." Rangga tetap saja terdiam, tanpa salto sedikitpun.
"Udah deh Cyin, bisu kali tu orang, jadi gak bisa ngomong gitu, tuh liat, bibirnya aja mpe jontor kaya traktor" potong teman Cinta.
"Kalau ngomong liat orangnya dulu dong, mata kamu di lutut apa?" Cinta membantah.
Ternyata, teman Cinta sedang melihat patung Anoa yang berada di Markas Mading. Ya elah, pantesan aja, Rangga yang gantengnya Naudubila gitu, masa dibilang bibirnya jontor. Woi, dasar figuran!
"Itu buku apa?" tanya Cinta kepada Rangga.
"AKU" jawab Rangga.
"Iya, tahu, bukunya milik kamu, tapi judulnya apa?"
"Ya AKU, nih bisa baca gak sih, matanya dibuka lebar lebar, nih!" balas Rangga sambil meletakkan bukunya di depan muka Cinta.
"Gak sopan! kamu saya tilang, karena melanggar Undang undang kekerasan terhadap cewek, ini suratnya!" Cinta memberontak.
"Apa apaan kamu, saya tidak bersalah, saya tidak mencuri kambing milik Pak Dulah, ini fitnah!" Rangga emosi, ia langsung pergi meninggalkan Cinta, dan bukunya itu tak sengaja terjatuh.
Namanya juga gak sengaja, jadi gak usah pada bingung ya jatuhnya kenapa. hhe.
"Pecahkan saja kacanya biar ramai! lalu mengaduh sampai gaduh!" tantang Cinta pada Rangga, untuk memecahkan kaca jendela Ruang Mading.
(belum) TAMMAT..
"Ranggaaaaaaaaaaaaa....." teriak salah satu pembaca.
Itu anda bukan? kalau iya. gila lu ah. gak usak teriak aja saya sudah dengar kok. Tapi terima kasih, berkat anda, Pak Tarno sekarang berubah jadi Rangga yang cakep, jadi mirip sama Nicholas Saputra itu tuh. Rangga bisa menang berkat puisinya yang berjudul "Perjalanan Dora mencari Boots". Puisi yang sebenarnya biasa itu, menjadi pemenang lomba, dan karena biasanya itu, Cinta dan teman teman pengurus mading sekolah heran, penasaran kenapa kok bisa menang ya? ada yang tahu kenapa? kok bisa ya? ya bisa kok? bisa kok ya? eh, iya gak sih? loh? kok jadi galau -_-?
Kemudian Cinta dan teman temannya memanggil Rangga untuk di Interogasi.
"Rangga, apa benar anda kemaren melihat pertandingan Tennis di Bali?" tanya Cinta.
"..." Rangga diam tanpa kata, seperti lagunya d'masiv.
"Hey, kalau ditanya itu jawab, jangan diam saja!" bentak Cinta.
"..." Rangga tetap saja terdiam, tanpa salto sedikitpun.
"Udah deh Cyin, bisu kali tu orang, jadi gak bisa ngomong gitu, tuh liat, bibirnya aja mpe jontor kaya traktor" potong teman Cinta.
"Kalau ngomong liat orangnya dulu dong, mata kamu di lutut apa?" Cinta membantah.
Ternyata, teman Cinta sedang melihat patung Anoa yang berada di Markas Mading. Ya elah, pantesan aja, Rangga yang gantengnya Naudubila gitu, masa dibilang bibirnya jontor. Woi, dasar figuran!
"Itu buku apa?" tanya Cinta kepada Rangga.
"AKU" jawab Rangga.
"Iya, tahu, bukunya milik kamu, tapi judulnya apa?"
"Ya AKU, nih bisa baca gak sih, matanya dibuka lebar lebar, nih!" balas Rangga sambil meletakkan bukunya di depan muka Cinta.
"Gak sopan! kamu saya tilang, karena melanggar Undang undang kekerasan terhadap cewek, ini suratnya!" Cinta memberontak.
"Apa apaan kamu, saya tidak bersalah, saya tidak mencuri kambing milik Pak Dulah, ini fitnah!" Rangga emosi, ia langsung pergi meninggalkan Cinta, dan bukunya itu tak sengaja terjatuh.
Namanya juga gak sengaja, jadi gak usah pada bingung ya jatuhnya kenapa. hhe.
"Pecahkan saja kacanya biar ramai! lalu mengaduh sampai gaduh!" tantang Cinta pada Rangga, untuk memecahkan kaca jendela Ruang Mading.
(belum) TAMMAT..